Sunday, December 28, 2014

Seperti Apa Rasanya Punya Bapak?



Hampir seperempat abad hidup di dunia ini, beragam cobaan datang silih berganti. Ya..aku paham, hidup bukan sekedar hidup, bahkan seekor ikan salmon pun harus melalui derasnya sungai untuk mencapai tempat yang diinginkan.

Barangkali salah satu fase lumayan membuatku sedih adalah kehilangan seorang ayah. Dia hilang, meninggal ketika aku sangat butuh dia, umur 7 tahun bukan umur yang matang lepas dari didikan keluarga terutama ayah. Aku pun tidak tahu bagaimana sosok ayah bisa bersikap bijak, memimpin kapal bernama keluarga.

Kepala terasa berat sekarang ketika memikirkan soal pernikahan. Aku harus benar-benar mandiri, lepas dari nama keluargaku. Memang aku sudah lulus dari kuliah dan baru tiga tahun bekerja, tapi nyata-nyatanya keluarga memang penting. Bagaimana aku bisa melangkah lebih jauh jika aku saja harus berdiri sendiri tanpa bantuan ibu apalagi bapak yang sudah meninggal?

Aku harus belajar. Belajar bagaimana bersikap lebih dewasa, lebih matang. Belajar mengelola tekanan dan lebih bijak. Seekor salmon tentu tahu kemana dia harus menuju tempat tujuannya dengan jalan yang baik, tanpa harus terbawa arus sungai.

Ujian harus dilalui, cobaan harus diselesaikan tanpa sokongan keluarga. Aku sendiri yang akan membuat keluarga besar, melindungi anak-anakku nanti ketika tumbuh dewasa.

Keep optimis, semangat!

No comments:

Post a Comment